Wednesday, April 1, 2020

SHOLAT DHUHA


Sholat dhuha merupakan salat sunah yang dikerjakan ketika matahari sudah setinggi tombak hingga menjelang masuknya waktu salat zuhur. Salat yang dikerjakan minimal dua rakaat ini juga mempunyai berbagai keutamaan jika dikerjakan.

Waktu menjalankan salat duha yaitu di antara dua salat wajib, setelah salat subuh dan sebelum salat zuhur. Namun, usai melaksanakan subuh, umat Islam mesti menunggu terbitnya matahari terlebih dahulu.

Pada dasarnya, terdapat dua waktu yang diharamkan untuk mengerjakan salat, yaitu setelah subuh hingga matahari terbit, dan setelah asar hingga matahari tenggelam. Diriwayatkan Abu Hurairah, "Sesungguhnya Rasulullah melarang dua salat; melarang salat setelah salat subuh hingga terbit matahari dan setelah asar hingga terbenam matahari." (H.R. Al-Bukhari).Waktu dhuha, yaitu ketika matahari telah terbit atau naik kurang lebih 7 hasta hingga terasa panas menjelang salat dzhur. atau sekitar jam 7 sampai jam 11, tentunya setiap daerah berbeda, tergantung posisi matahari pada daerah masing-masing. Salat dhuha sebaiknya dikerjakan pada seperempat kedua dalam sehari, atau sekitar pukul sembilan pagi. Salat dhuha dilakukan secara sendiri atau tidak berjamaah (Munfarid).Salat dhuha dilakukan dalam satuan dua rakaat satu kali salam. Sementara itu untuk berapa jumlah maksimal salat dhuha ada pendapat yang berbeda dari para ulama, ada yang mengatakan maksimal 8 rakaat, ada yang mengatakan maksimal 12 rakaat dan ada yang berpendapat tidak ada batasan.
 Rasulullah bersabda :
 عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ : أَوْصَانِي خَلِيلِي بِثَلَاثٍ ، لَا أَدَعُهُنَّ حَتَى أَمُوتَ : صَوْمِ ثَلَاثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ ، وَصَلَاةِ الضُّحَى ، وَنَوْمِ عَلَى وِتْرِ ، متفق عليه
Dari Abi Hurairah Berkata: Kekasihku ( Rasullullah SAW ) berwasiat kepadaku dengan tiga perkara, agar jangan aku tinggalkan sampai aku mati: Puasa tiga hari setiap bulan, shalat dhuha dan tidur dalam keadaan sudah melaksanakan shalat witir. (H.R. Bukhori Muslim)



Niat dan Jumlah Rakaat Sholat Dhuha

Sebelum menjalankan salat duha, terlebih dahulu didahului dengan niat untuk mengerjakannya. Niat tersebut dapat diucapkan dalam hati, dan dapat pula dilafalkan. Bacaan niat salat duha dapat dilafalkan seperti di bawah ini.

أُصَلِّيْ سُنَّةَ الضُّحَى رَكْعَتَيْنِ لِلهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatad dhuhā rak‘ataini lillāhi ta‘ālā.

Artinya, "Aku menyengaja salat sunah duha dua rakaat karena Allah SWT."

Salat duha dikerjakan minimal dua rakaat. Namun, tidak ada larangan untuk menambah jumlah rakaat salat duha. Nabi Muhammad pernah melakukan salat duha 8 rakaat, berdasarkan riwayat Ummu Hani', "Nabi saw. pada tahun terjadinya Fathu Makkah beliau salat duha delapan rakaat.” (H.R. Bukhari).

Jika salat duha dikerjakan lebih dari dua rakaat, maka pengerjaannya diutamakan sekali salam untuk dua rakaat.

Doa Usai Sholat Dhuha

Setelah mengerjakan salat duha, maka dianjurkan pula untuk membaca beberapa doa sebagai berikut ini:


اَللهُمَّ اِنَّ الضُّحَآءَ ضُحَاءُكَ، وَالْبَهَاءَ بَهَاءُكَ، وَالْجَمَالَ جَمَالُكَ، وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ، وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ، وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ

Allāhumma innad dhuhā’a dhuhā’uka, wal bahā’a bahā’uka, wal jamāla jamāluka, wal quwwata quwwatuka, wal qudrata qudratuka, wal ishmata ishmatuka.

Artinya, "Wahai Tuhanku, sungguh dhuha ini adalah dhuha-Mu, keagungan ini adalah keagungan-Mu, keindahan ini adalah keindahan-Mu, kekuatan ini adalah kekuatan-Mu, dan penjagaan ini adalah penjagaan-Mu."


اَللهُمَّ اِنْ كَانَ رِزْقِى فِى السَّمَآءِ فَأَنْزِلْهُ وَاِنْ كَانَ فِى اْلاَرْضِ فَأَخْرِجْهُ وَاِنْ كَانَ مُعَسَّرًا فَيَسِّرْهُ وَاِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ وَاِنْ كَان بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ بِحَقِّ ضُحَاءِكَ وَبَهَاءِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ آتِنِىْ مَآاَتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ
Allāhuma in kāna rizqī fis samā’i fa anzilhu, wa inkāna fil ardhi fa akhrijhu, wa inkāna mu’siran (mu‘assaran) fa yassirhu, wa in kāna harāman fa thahhirhu, wa inkāna ba‘īdan fa qarribhu, bi haqqi duhā’ika wa bahā’ika wa jamālika wa quwwatika wa qudratika. ātinī mā atayta ‘ibādakas shālihīn.

Artinya, "Wahai Tuhanku, jika rezekiku berada di atas langit maka turunkanlah. Jika berada di dalam bumi, maka keluarkanlah. Jika sukar atau dipersulit (kudapat), mudahkanlah. Jika (tercampur tanpa sengaja dengan yang) haram, sucikanlah. Jika jauh, dekatkanlah dengan hak duha, keelokan, keindahan, kekuatan, dan kekuasaan-Mu, datangkanlah padaku apa yang Engkau datangkan kepada para hamba-Mu yang saleh."



Setelah kalian membaca dan melihat video di atas, kerjakan tugas dengan klik link dibawah ini !


No comments:

Post a Comment