Bustan on the Spot
Inna Allaha Ma`ana
Monday, November 6, 2023
Thursday, May 25, 2023
Monday, February 15, 2021
ADAB BERJALAN, BERPAKAIAN, MAKAN DAN MINUM (MATERI AKIDAH AKHLAK KELAS IX SEMESTER GENAP)
PENTINGNYA
MENJAGA ADAB BERJALAN, BERPAKAIAN, MAKAN DAN
MINUM
Islam
mengajarkan adab (akhlak) mulia bagi umatnya. Melalui pedoman hidup orang Islam
yaitu al-Qur’an dan al-Hadis
banyak diperintahkan agar manusia berakhlak mulia agar mencapai derajat sebagai
makhluk Allah Swt. yang sebaik-baiknya. Namun masih banyak manusia yang tidak
mau melakukannya.
Rasulullah
Saw. bersabda:
إِنَّمَا بُعِثْتُ لِأُتَمِّمَ مَكَارِمَ
الأَخْلاقِ (رواه بيهاقى(
Artinya:
“Sesungguhnya
aku (Muhammad Saw.) diutus hanya untuk menyempurnakan akhlak”. (HR.Baihaqi)
Oleh
karena itu umat Islam wajib berakhlak mulia sebagaimana yang diajarkan nabi
Muhammad Saw. Dalam hal ini berakhlak mulia dalam berjalan, berpakaian, makan
dan minum.
ADAB
BERJALAN MENURUT ISLAM
Adab
berjalan menurut Islam perlu diperhatikan untuk dilakukan. Adab berjalan menurut
Islam sebagai berikut:
1.
Tenang dan sopan
Sebagai
orang Islam, adab kita dimulai dari berjalan perlu dijaga. Tenang dan sopan dalam berjalan maksudnya tidak “jelalatan”
(pandangan mata kesana kemari), pandangan mata ke depan dan mau melihat orang di depannya,
wajah tidak seram, gerakan tubuh tidak terlalu bebas, kaki melangkah tenang,
gerakan tangan melambai teratur.
2.
Badan lurus dan kepala sedikit menunduk
Maksudnya
jika tidak ada sesuatu yang diperlukan membungkukkan badan dan menundukkan
kepala karena ingin menghormati orang-orang tertentu (para alim, guru-guru
kita, dll), posisi badan biasa saja dan mata tenang melihat ke depan dan
sekali-kali melihat ke bawah. Jangan sampai dikatakan sombong karena kita berjalan
dengan dada dibusungkan dan pandangan mata selalu ke atas.
3.
Berjalan secara normal
Seorang
muslim sepatutnya jika berjalan tidak dibuat-buat yang menimbulkan celaan dari
orang lain. Lebih baik berjalan agak cepat dari pada berjalan lemah gemulai
yang membuat orang lain (orang yang berjalan di belakangnya) tidak sabar menunggu.
Sebisa mungkin tidak membuat masalah dalam berjalan.
4.
Menciptakan kenyamanan dalam berjalan
Maksudnya
membuat orang yang melihat kita berjalan menjadi nyaman karena kita berjalan
tidak mengada-ada dan biasa saja.
5.
Mempunyai tujuan dengan jelas
Dalam
berjalan semestinya mempunyai tujuan dengan jelas yang diniati menuju ke suatu
dengan baik. Hal ini mengingatkan kita bahwa sebagai seorang muslim wajib
beraktifitas dengan baik dalam kegiatan yang baik-baik, yang
dimulai
dengan adab berjalan kita.
6.
Boleh berhenti jika ada keperluan (yang mendesak)
Adab
berjalan diperbolehkan berhenti jika ada keperluan tetapi dianjurkan sebentar
saja. Misalnya, sedang berkalan bertemu dengan teman lama yang lama tidak
bertemu lalu menyapa, bersalaman, dan berbincang-bincang sekedar menanyakan
kabarnya, itu tidak masalah. Pembicaraan tidak boleh ngelantur sehingga tujuan
(niat) berjalan rusak karenanya.
7.
Tidak mancari perhatian dalam berjalan
Jika
kita berjalan dengan tujuan mencari perhatian orang lain berarti tidak menerapkan
adab berjalan menurut Islam. Seandainya dalam berjalan kita memakai sepasang
sepatu, maka sepasang sepatu dipakai semua, tidak hanya satu sepatu dipakai
sedangkan yang satunyanya memakai sandal. Jika terpaksa harus tidak memakai
sepatu atau sandal, sebaiknya dilepas semua(tidak memakai alas kaki) seperti
sedang olah raga jalan kaki, dan sebagainya.
8.
Tidak berjalan dengan sambil makan
Meskipun hanya makan “makanan kecil”, tidak
diperkenankan berjalan sambal makan. Jika terpaksa, makanan
dikunyah dan ditelan dulu barulah berjalan. Berjalan dengan makan akan
menimbulkan sifat tidak tahu malu. Termasuk berjalan dengan berbincang-bincang
jika bersama orang lain.
9.
Berjalan harus fokus
Jika
berjalan tidak fokus (konsentrasi) bahwa seseorang sedang berjalan, maka bahaya
mudah datang. Berjalan sambil melakukan sesuatu aktifitas (mungkin tinggal
melanjutkan sesuatu pekerjaan yang dianggapnya bisa dilakukan sambal berjalan)
misalnya sambil menghafal materi pelajaran karena mau ulangan, maka sebaiknya
dihindari. Sebab dapat mengganggu aktifitas berjalan dengan baik. Bisa saja
dapat menabrak orang di depannya atau jatuh sendiri.
10.
Tidak mendahului orang lain
Maksudnya
adab bejalan yang baik termasuk tidak mendahului orang lain yang berjalan di
depan kita atau orang yang berjalan lebih awal dari kita tanpa permisi. Jika
terpaksa harus mendahului sepantasnya permisi dan menyapa dengan ramah agar
orang lain tidak merasa dilangkahi dan dihormati. Terutama bagi orang-orang
yang lebih tua dari kita, khususnya kedua orang tua kita.
ADAB
BERPAKAIAN MENURUT ISLAM
Adab
berpakaian menurut Islam sewajarnya berhubungan dengan budaya masing-masing
suku dan bangsa. Bagi kita bangsa Indonesia adab berpakaian menurut Islam
artinya adab berpakain yang tidak melanggar ajaran Islam sebagai
berikut:
1.
Menata niat berpakaian
Berniat
berpakaian untuk melaksanakan perintah Allah Swt. yaitu melindungi aurat dan
menjaga kesehatan tubuh agar tidak mudah sakit.
2.
Berpakaian memenuhi syarat menutup aurat
Baik
orang Islam laki-laki maupun orang Islam perempuan wajib menutup aurat dalam
berpakaian jika dapat dilihat oleh yang bukan mukhrim. Terutama bagi wanita
jangan berpakaian yang ketat. Menutup aurat bukan tergantung 1 (satu) model
pakaian saja, selama model itu tidak menyalahi ajaran agama berarti masih
memenuhi syarat menutup aurat.
3.
Berpakaian yang bersih dan nyaman
Seorang
muslim yang baik selalu berpakaian yang bersih dan harum agar nyaman. Selama
keharuman pakaian tidak menyolok, diperbolehkan. Termasuk kerapian dalam
berpakaian dapat mendatangkan kenyamanan bagi si pemakai dan orang yang
melihatnya. Khsususnya bagi pakaian untuk beribadah kepada Allah Swt. (untuk
shalat) harus dijaga kesucian, kebersihan, dan keharumannya.
4.
Model pakaian sesuai jenis kelamin
Islam
mengajarkan dengan jelas bahwa laki-laki seharusnya menggunakan pakaian yang
pantas dipakai laki-laki, wanita menggunakan pakaian yang pantas dipakai
wanita. Model pakaian bebas, selama menutup aurat dan masih mencerminkan model
pakain yang sesuai jenis kelamin masing-masing pemakai berarti tidak masalah.
5.
Tidak berpakaian yang glamour
Sekaya
apapun seorang muslim tidak pantas memakai pakaian yang glamour (menyolok dan
berlebihan). Apalagi pakaian itu tidak disesuaikan dengan acara atau aktifitas
yang ada. Sederhana dalam berpakaian tapi bersih dan rapi lebih utama daripada
berpakaian yang menyolok.
6.
Berpakaian disesuaikan dengan acara/ kegiatan
Maksudnya
berpakaian sesuai dengan kesepakatan bersama atau aturan yang ada. Selama tidak
menyalahi ajaran Islam tidak masalah. Misalnya, di sekolah memakai pakaian
seragam di mana warna dan model sudah di atur, kapan memakai pakaian olah raga,
pakaian batik, dan sebagainya.
7.
Tidak meniru-niru model pakaian yang dilarang agama
Sebagai
seorang muslim sudah barang pasti dalam berpakaian mempunyai aturan sendiri.
Bukan berarti Islam membatasi model berpakaian, selama model itu tidak
bertentangan dengan ajaran agama, diperbolehkan. Yang mengkhawatirkan di zaman
sekarang banyak model pakaian ditawarkan, lalu para generasi Islam meniru-niru
begitu saja tanpa memikirkan kepantasan bagi seorang muslim/ muslimah. Boleh
meniru asalkan tidak menyalahi ajaran Islam.
8.
Berpakaian hendaknya menyesuaikan usia
Di
zaman sekarang, banyak orang berpakaian tanpa menyesuaikan usia. Meskipun tidak
terlalu vital, tanpa disadari penampilan seorang kakek seperti anak muda akan
menjadi persoalan sendiri. Kepantasan berpakaian sesuai ajaran agama perlu
dijaga dalam adab berpakaian menurut Islam.
9.
Mendahulukan tangan kanan dan berdoa
Maksudnya
jika sedang akan memulai memakai pakaian didahulukan bagian tubuh sebelah
kanan, seperti tangan kanan, dan tidak lupa berdoa (paling tidak membaca
basmalah). Dimaksudkan agar pakaian yang kita pakai menjadi berkah dalam hidup.
ADAB
MAKAN DAN MINUM MENURUT ISLAM
Adab
makan dan minum menurut Islam sebagai berikut:
1.
Sebelum makan dan minum membaca basmalah
Membaca
basmalah sebelum memulai aktifitas makan dan minum sangatlah penting dalam adab
makan dan minum menurut Islam. Hal ini menunjukkan rasa syukur kepada Allah
Swt. dan rezeki yang kita gunakan untuk makan dan minum berkah.
2.
Menjaga kehalalan makanan dan minuman
Makanan
yang kita makan dan minuman yang kita minum hendaknya dijaga kehalalannya.
Dimulai dari sumber rezeki yang kita dapatkan, proses mengatur rezeki itu,
sampai dengan terwujud makanan dan minuman yang akan kita makan dan kita minum.
Kehalalan dan keharaman sumber rezeki dan makanan yang kitamakan akan
mempengaruhi perilaku kita baik atau buruk. Semoga kita termasuk orang-orang
yang berperilaku baik.
3.
Makan dan minum dengan duduk
Sebagai
muslim yang menjaga adab makan dan minum sebaiknya makan dan minum dengan
duduk. Secara medis makanan dan minuman yang masuk ke dalam tubuh kita melalui
proses duduk lebih baik terserap dalam tubuh daripada yang melalui proses
dengan berdiri.
4.
Menggunakan tangan kanan
Dalam
makan dan minum sebaiknya menggunakan tangan kanan kecuali jika tangan kanan
kita kurang berfungsi. Sifat tangan kiri hanya membantu tangan kanan.
5.
Makan dan minum tidak berbicara
Jika
ingin makan dan minum lancar dan sehat, maka saat makan dan minum tidak
berbicara. Apalagi sambil berbincang-bincang, termasuk sedang bermain handphone.
Kebanyakan orang tidak menyadari kesalahannya yang akan merugikan diri sendiri.
Baru menyadari jika sudah terjadi masalah.
6.
Tidak mencela makanan dan minuman
Sebagai
muslim yang baik, senang atau tidak senang dengan makanan dan minuman yang akan
kita makan dan kita minum, kita tidak boleh menyela. Lebih baik diam dan tetap
memakan dan meminum walapupun sedikit, terutama sedang dijamu oleh orang lain.
7.
Makan mulai dari pinggir baru tengah
Artinya
jika sendang makan, makanlah bagian pinggir dulu, baru bagian tenga. Hal ini
bermaksud agar kita tidak mengaduk-aduk makanan yang belum tentu habis kita
makan dan terlihat tidak menjijikkan. Begitu pula minum dari sedikit demi
sedikit agar tetap santun.
8.
Tidak meniup-niup makanan dan minuman
Selain
untuk menjaga kesopanan, tidak meniup-niup makanan dan minuman juga ajaran agama,
Jika tidak sangat mendesak hindari perbuaan tersebut.
9.
Makan dan minum tidak terlalu kenyang
Orang
Islam yang baik tidak akan merasa tamak karena makan dan minum tidak sampai
kekenyangan (terlalu kenyang). Makan dan minum secukupnya saja agar badan
sehat dan hati tidak keras. Bagi orang yang sedang mencari ilmu akan sangat
berguna bagi kecerdasan otak dalam mencerna ilmu.
10.
Mengakhiri makan dan minum dengan bacaan hamdalah
Biasanya
sebelum makan kita berdoa dan membaca basmalah. Bagitu pula setelah makan
paling tidak membaca hamdalah dan berdoa. Dengannya Allah Swt. akan memberkahi
rezeki kita sebagai bekal mendapatkan ridha-Nya.
HIKMAH BERADAB BERJALAN, BERPAKAIAN, MAKAN DAN MINUM
1. Semakin
mantap menjadi orang Islam karena masalah kebiasaan sehari-hari diatur sehingga
menjadikan kita semakin santun dan beradab.
2. Memperoleh
kepuasan batin dalam menerapkan aktifitas sehari-hari yang kita butuhkan.
3. Semakin
dapat meningkatkan ajaran Islam dan menjadikannya kebiasaan hidup
4. Semakin
menjadi pribadi yang terarah dan teratur dalam bersikap dan berperilaku
5. Dapat
menjauhi sifat ceroboh (ketegesa-gesaan dalam beraktifitas).
6. Menjadikan
hubungan sosial semakin nyaman dan damai.
7. Mewujudkan
perlakuan lebih baik dari orang lain.
8. Dapat
menerapkan ajaran agama dan nilai-nilai sosial yang tidak bertentangan dengan
agama.
9. Menjadikan
kita umat yang taat beragama dan jauh dari sifat tamak dan mengadaada.
10. Dapat
konsisten dalam berpikir, bersikap, dan bertindak.
11. Menjadikan
jiwa dan raga sehat
Sunday, November 15, 2020
BAB V (DZIKIR DAN DOA SETELAH SHOLAT)
BAB VDZIKIR DAN DOA SETELAH SHOLAT
Berdzikir berakar dari kata al-dzikru yang bermakna dasar mengingat dan berdoa berakar dari kata al-du’a yang bermakna dasar mengajak, memanggil, meminta tolong atau memohon sesuatu.
Berdzikir dilaksanakan karena adanya berbagai perbuatan nyata yang menjadi sebab terjadinya peristiwa berdzikir, dan berdoa disebabkan adanya kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan.
Berdzikir dan berdoa termasuk salah satu perintah Allah Swt kepada setiap manusia. Jika kita melupakan berdzikir dan berdoa kepada-Nya maka hakekatnya kita telah mati di sisiNya.
Hadits terakhir yang diriwayatkan Tirmidzi menunjukkan berdzikir dan berdoa setelah shalat fardlu lima kali lebih utama dibanding waktu-waktu lainnya.
selengkapnya silahkan klik dan download materi di bawah ini !
Monday, October 12, 2020
KETENTUAN PELAKSANAAN SHALAT FARDLU bag. 2
KETENTUAN PELAKSANAAN SHALAT FARDLU bag. 2
1. Ketentuan Waktu Salat Fardhu
“Bahwasanya salat itu adalah fardu yang telah di tentukan waktunya untuk semua orang yang beriman”. (S. An-Nisa’/4, :103)
2.Sunnah Ab’adl Dalam Shalat Fardlu
“Ya Allah tunjukkan aku sebagaimana mereka yang telah Engkau tunjukkan. Berikan kesehatan kepadaku sebagaimana mereka yang telah Engkau berikan kesehatan. Dan peliharalah aku sebagaimana orang-orang yang telah Engkau peliharakan. Berilah keberkatan bagiku pada apa-apa yang telah Engkau karuniakan. Dan selamatkan aku dari bahaya yang telah Engkau tentukan. Maka sesungguhnya, Engkaulah yang menghukum dan bukannya yang kena hukum. Dan sesungguhnya tidak hina orang yang Engkau pimpin. Dan tidak mulia orang yang Engkau musuhi. Maha Suci Engkau wahai Tuhan kami dan Maha Tinggi. Maka bagi Engkaulah segala pujian di atas apa yang Engkau hukumkan. Aku memohon ampun dari-Mu dan aku bertaubat kepada-Mu. Dan semoga Allah mencurahkan rahmat dan sejahtera ke atas junjungan kami Nabi Muhammad dan keluarganya.”
3. Ketentuan Sujud Sahwi
Sunnah Hai’ah Dalam Shalat Fardlu
Nilai-nilai pendidikan yang terkandung di dalam salat
Friday, October 2, 2020
TATA CARA PELAKSANAAN SHALAT FARDLU
Ketentuan Dalam Pelaksanaan Shalat Fardlu
Dalam pelaksanaan shalat terdapat (1) rukun; (2) sunnah ab’adl; (3)sunnah hai’ah; dan (4) perkara-perkara yang membatalkan shalat. Keempatnya menjadi satu kesatuan. Contoh, kentut adalah membatalkan shalat, maka akibatnya seluruh ketentuan dalam rukun, sunnah ab’adl, dan sunnah hai’ah tidak mungkin dilaksanakan. Karena kentut akan berakibat batalnya shalat, dan mengulang kembali wudhu dan shalatnya dari awal.
Rukun
Kedudukan sama dengan syarat sahnya shalat yang harus dipenuhi. Perbedaannya adalah: Syarat sahnya shalat dilaksanakan sebelum shalat dan berlanjut hingga selesainya shalat. Sedangkan rukun dilaksanakan dalam shalat itu sendiri. Rukun dalam shalat tidak boleh ditinggalkan baik karena sengaja, lupa, maupun memang tidak mengetahuinya. Rukun ibarat fondasi rumah, dan rumah tidak akan berdiri jika tidak ada fondasinya.
Sunnah Ab’adl
Perkara-perkara yang dianjurkan dalam pelaksanaan shalat, dan jika ditinggalkan dapat digantikan dengan sujud sahwi (sujud karena lupa dalam shalat). Dalam melakukan sujud sahwi dianjurkan membaca:
سُبْحَانَ مَنْ لَا يَنَامُ وَلَا يَسْهُو
Artinya: “Maha Suci Allah Swt yang tidak pernah tidur dan lupa”.
Sunnah Ha’iah
Perkara-perkara sunnah dalam shalat yang jika dilupa dikerjakan tidak perlu menggantinya dengan sujud sahwi. Ayo kita cermati rukun-rukun, sunnah-sunnah ab’adl, dan sunnah hai’ah shalat! Untuk menjadikan shalat sempurna, maka kita harus mampu memadukan ketiganya.
Rukun Shalat Fardlu
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ و بَارِكْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدُ مَجِيْدٌ
Perbedaan Pelaksanaan Rukun Antara Laki-Laki dan Perempuan
Dalam Ruku’ dan Sujud
Cara Membaca Bacaan Shalat
Aurat
Monday, September 7, 2020
BAB III ADAB KEPADA SAUDARA, TEMAN DAN TETANGGA
ADAB KEPADA SAUDARA, TEMAN DAN TETANGGA
DALIL PERINTAH BERADAB ISLAMI KEPADA SAUDARA, TEMAN, DAN TETANGGA
Secara aqli, manusia tidak dapat hidup sendiri tanpa melibatkan orang lain. Sebagai makhluk sosial manusia tentu memerlukan orang lain, baik saudara, teman, dan tetangga. Sesama saudara, teman, dan tetangga perlu menjalin hubungan yang baik (adab) dengan cara saling menyayangi, menghormati, dan menghargai agar tercapai hidup rukun, damai, aman, dan sentosa.
Saudara adalah orang yang masih memiliki hubungan kerabat dengan kita. Sampai garis keturunan ketujuh masih dikatkan saudara (kerabat) meskipun ada yang disebur saudara dekat dan ada yang disebut saudara jauh. Kadang kita mendengar ada saudara kandung, saudara sepupu, saudara tiri, saudara sepersusuan, saudara se-bani Adam, saudara se-umat Muhammad Saw., saudara se-bangsa dan sebagainya. Pada dasarnya kita sama-sama saudara.
Teman adalah orang yang pernah bergaul dengan kita, ada di sekitar kita, dan sering bertemu dengan kita. Maka kita kenal ada teman sewaktu kecil, teman sekolah, teman se-kantor, teman berorganisasi, teman kerja, dan sebagainya. Pada hakekatnya kita adala berteman. Bahkan teman tak pandang suku, bangsa, dan agama
Tetangga adalah orang yang rumahnya/ tempat tinggalnya dekat dengan rumah kita. Jika tetangga masih satu RT (Rukun Teangga) dengan kita disebut tetangga dekat. Jika satu RW (Rukun Warga) disebut tetangga agak jauh. tetangga jauh. Ada tetangga se-desa, tetangga se-kecamatan, dan sebagainya, tergantung seseorang berada di mana dia menyebut sebutan. tetangganya.
Adab bergaul dengan saudara, teman, dan tetangga hendaklah selalu dijaga. Teman dan tetangga hakekatnya saudara kita juga. Apalagi tetangga yang rumahnya ada disekitar rumah kita, mereka adalah saudar dekat kita.
Dalil berbuat baik pada saudara, teman, dan tetangga adalah
Q.S. An-Nisa’ ayat 36:
وَٱعۡبُدُواْ ٱللَّهَ وَلَا تُشۡرِكُواْ بِهِۦ شَيۡٔٗاۖ وَبِٱلۡوَٰلِدَيۡنِ إِحۡسَٰنٗا وَبِذِي ٱلۡقُرۡبَىٰ وَٱلۡيَتَٰمَىٰ وَٱلۡمَسَٰكِينِ وَٱلۡجَارِ ذِي ٱلۡقُرۡبَىٰ وَٱلۡجَارِ ٱلۡجُنُبِ وَٱلصَّاحِبِ بِٱلۡجَنۢبِ وَٱبۡنِ ٱلسَّبِيلِ وَمَا مَلَكَتۡ أَيۡمَٰنُكُمۡۗ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُحِبُّ مَن كَانَ مُخۡتَالٗا فَخُورًا
Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orangorang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri
Al-Hadis :
خَيْرُ الْأَصْحَابِ عِنْدَ اللهِ خَيْرُهُمْ لِصَاحِبِهِ، وَخَيْرُ الْجِيرَانِ عِنْدَ اللهِ خَيْرُهُمْ لِجَارِهِ
“Sebaik-baik teman di sisi Allah Swt. adalah yang paling baik kepada teman-temannya, dan sebaik-baik tetangga di sisi Allah Swt. adalah yang paling baik kepada tetanggganuya”.(HR. Tirmidzi)
BENTUK/ CIRI-CIRI ADAB ISLAMI KEPADA SAUDARA, TEMAN, DAN TETANGGA
Ciri-ciri adab islami kepada saudara antara lain
1. Menjalin silaturrahmi antar saudara
Sesibuk apapun yang namanya saudara sudah sewajarnya saling menjalin siturrahmi antar saudara. Terutama saudara yang rumahnya dekat agar saling mengunjungi tanpa ada pamrih mencari keuntungan sendiri, misalnya mau betandang ke rumah saudara jika diberi uang, mendapat hutangan (tanpa memikirkan membayarnya), meminjam barang-barang (tanpa memikirkan mengembalikannya), dan lain sebagainya
Bentuk/ Ciri-Ciri Adab kepada Teman
Bentuk/ Ciri-Ciri Adab kepada Tetangga
CARA-CARA MEMBIASAKAN DIRI BERADAB ISLAMI KEPADA SAUDARA, TEMAN, DAN TETANGGA
HIKMAH BERADAB ISLAMI KEPADA SAUDARA, TEMAN, DAN TETANGGA
BAB III (bag. 1) SHALAT FARDLU LIMA WAKTU SEBAGAI PEMBENTUK KARAKTER DISIPLIN
SHALAT FARDLU LIMA KALI
Pengertian Shalat Fardlu
Dasar Hukum Perintah Shalat Fardlu
وَمَآ أُمِرُوٓاْ إِلَّا
لِيَعۡبُدُواْ ٱللَّهَ مُخۡلِصِينَ لَهُ ٱلدِّينَ حُنَفَآءَ وَيُقِيمُواْ ٱلصَّلَوٰةَ
وَيُؤۡتُواْ ٱلزَّكَوٰةَۚ وَذَٰلِكَ دِينُ ٱلۡقَيِّمَةِ ٥
Padahal mereka tidak
disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya
dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan
menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus.
c. (QS. An-Nisa’ (4): 103)
إِنَّ ٱلصَّلَوٰةَ كَانَتۡ عَلَى ٱلۡمُؤۡمِنِينَ كِتَٰبٗا مَّوۡقُوتٗا
Sesungguhnya shalat bagi orang-orang mukmin adalah kewajiban yang sudah ditentukan waktunya