Kita tentu sudah mengetahui bahwa waktu adalah satu hal yang tidak dapat diulang kembali.
Ia bagai misteri, karena tidak ada seorang pun yang dapat menebak kejutan apa yang akan
dibawanya di masa depan. Sebaliknya, semua yang terjadi di masa lalu tak mungkin bisa
diputar lagi untuk diperbaiki.
Begitu berharganya waktu yang Allah berikan kepada manusia, hingga kita diharuskan
memanfaatkannya sebaik mungkin. Selain itu, kita juga harus waspada terhadap waktu,
karena kita tidak tahu sampai kapan jatah waktu kita di dunia ini.
Perihal memanfaatkan waktu ini, Allah telah berfirman dalam surat Al-‘Ashr ayat 1-3 :
وَالْعَصْرِۙ - ١
اِنَّ الْاِنْسَانَ لَفِيْ خُسْرٍۙ - ٢
اِلَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ ەۙ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ ࣖ - ٣
“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian. Kecuali orang-orang
yang beriman dan mengerjakan amal saleh, dan nasehat menasehati supaya menaati
kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.”
Dalam surat ini, Allah telah bersumpah demi masa atau waktu. Dia mengatakan bahwa
manusia benar-benar merugi, kecuali mereka yang memanfaatkan waktunya untuk saling
menasehati dalam kebenaran dan kesabaran.
Jelas sekali, Kita dianjurkan mengisi waktu untuk berbuat kebajikan sehingga tidak ada
masa yang sia-sia dan menjadikan kita termasuk golongan orang merugi.
Tidak hanya itu, Rasulullah juga pernah bersabda tentang waktu. Beliau mengatakan, ada
lima perkara yang patut kita jaga dan manfaatkan dengan sebaik-baiknya, sebelum datang
lima perkara yang lain. Apa saja itu? Berikut ulasannya.
Mudamu sebelum tuamu
Rasulullah menganjurkan untuk memanfaatkan waktu muda kita sebaik mungkin.
Mengisinya dengan hal-hal yang positif, bernilai ibadah dan membawa kebaikan. Karena
selagi masih muda, tentunya tubuh kita masih sehat dan fit sehingga bisa maksimal dalam
mengerjakan sesuatu.
Berbeda sekali ketika usia senja datang menjemput. Menurunnya kemampuan fisik akan
membuat kita sangat terbatas melakukan berbagai hal, termasuk ibadah.
Jangan sampai
masa muda yang sebentar ini malah dimanfaatkan untuk hal-hal yang batil. Itu akan
membawa penyesalan yang mendalam saat kita tua nanti. Jangan lupa, kita tidak pernah
tahu apakah kita bisa mencapai usia tua atau tidak. Maka dari itu, mari gunakan masa muda
ini untuk berbuat kebajikan dan memaksimalkan ibadah.
Sehatmu sebelum sakitmu
Apa yang kita rasakan saat melihat orang yang tergeletak sakit? Tentu terbersit rasa iba di
hati. Bagaimana tidak? Sekaya apapun orang tersebut, dia tidak akan bisa menikmati
kekayaannya karena sakit. Tidak memandang tua atau muda, sakit bisa jadi salah satu
pertanda bahwa sang maut akan segera menjemput.
Maka mari kita maksimalkan potensi yang kita miliki, beribadah dengan khusuk
dan continue, serta menjaga kesehatan itu sendiri. Jangan sampai kesehatan yang begitu
berharga ini digunakan untuk kebatilan, sehingga kita akan menyesalinya saat sakit
mendera.
Kayamu sebelum fakirmu
Yang ketiga berhubungan dengan harta. Rasulullah menyuruh kita yang tengah diberi
kelebihan harta untuk memanfaatkan itu dengan baik sebelum keadaan berbalik. Waktu
adalah misteri. Tidak selamanya kita menjadi orang berada, Allah bisa dengan mudah
membaliknya.
Karena itu, selagi diberi kelebihan rezeki, kita wajib menggunakannya di jalan Allah. Rajin
bersedekah, menolong sesama yang membutuhkan, agar kelak kita dapat
mempertanggungjawabkan kelebihan yang dititipkan-Nya ini.
Luangmu sebelum sibukmu
Satu dari banyaknya nikmat yang sering lalai kita syukuri adalah waktu luang. Padahal,
waktu luang adalah hal yang dicari-cari kebanyakan orang sekarang. Karena kesibukan
yang super, kita bahkan sering merasa kurang dengan waktu 24 jam sehari yang diberi oleh
Allah.
Karena itu, bagi kita yang saat ini masih dikaruniai waktu luang, sudah seharusnya
dimanfaatkan sebaik mungkin. Menikmatinya dengan keluarga tercinta misalnya, atau
melakukan kegiatan positif yang bermanfaat bagi umat. Karena jika kesibukan sudah
menghampiri, kita akan sangat merindukan waktu-waktu luang itu. Maka, jangan sampai kita
mengisinya untuk hal-hal yang sia-sia.
Hidupmu sebelum matimu
Yang terakhir adalah kehidupan sebelum kematian. Berapa banyak manusia di alam kubur
yang minta dikembalikan ke dunia ini karena penyesalan? Mereka menyesali karena selama
hidupnya tidak digunakan untuk mencari bekal yang cukup untuk perjalanan panjang itu.
Rasulullah menganjurkan agar kita berperan sebaik-baiknya dalam hidup ini,
menyeimbangkan antara urusan dunia dan akhirat. Karena apabila nyawa sudah ada di
ujung kerongkongan, maka tertutuplah semuanya, termasuk pintu taubat.
Jadikan hidup kita sebagai ladang amal yang manfaatnya akan kita tuai setelah kematian,
maka semoga kita bukan termasuk mereka yang ingin dikembalikan lagi ke dunia setelah
kematiannya.
Itulah lima perkara yang wajib kita manfaatkan dengan sebaik-baiknya, agar kita tidak
menyesal apabila datang lima perkara yang lain.
Mari kita manfaatkan waktu dengan
kebajikan yang bernilai ibadah, sebelum tidak ada lagi kesempatan untuk itu. Semoga kita
tidak termasuk dalam golongan orang-orang yang merugi. Aamiin