Ketentuan Dalam Pelaksanaan Shalat Fardlu
Dalam pelaksanaan shalat terdapat (1) rukun; (2) sunnah ab’adl;
(3)sunnah hai’ah; dan (4) perkara-perkara yang membatalkan shalat. Keempatnya
menjadi satu kesatuan. Contoh, kentut adalah membatalkan shalat, maka akibatnya
seluruh ketentuan dalam rukun, sunnah ab’adl, dan sunnah hai’ah tidak mungkin
dilaksanakan. Karena kentut akan berakibat batalnya shalat, dan mengulang kembali
wudhu dan shalatnya dari awal.
Rukun
Kedudukan sama dengan syarat sahnya shalat yang harus dipenuhi.
Perbedaannya adalah: Syarat sahnya shalat dilaksanakan sebelum shalat dan
berlanjut hingga selesainya shalat. Sedangkan rukun dilaksanakan dalam shalat
itu sendiri. Rukun dalam shalat tidak boleh ditinggalkan baik karena sengaja,
lupa, maupun memang tidak mengetahuinya. Rukun ibarat fondasi rumah, dan
rumah tidak akan berdiri jika tidak ada fondasinya.
Sunnah Ab’adl
Perkara-perkara yang dianjurkan dalam pelaksanaan shalat, dan jika
ditinggalkan dapat digantikan dengan sujud sahwi (sujud karena lupa dalam
shalat). Dalam melakukan sujud sahwi dianjurkan membaca:
سُبْحَانَ مَنْ لَا يَنَامُ وَلَا يَسْهُو
Artinya:
“Maha Suci Allah Swt yang tidak pernah tidur dan lupa”.
Sunnah Ha’iah
Perkara-perkara sunnah dalam shalat yang jika dilupa dikerjakan tidak perlu
menggantinya dengan sujud sahwi.
Ayo kita cermati rukun-rukun, sunnah-sunnah ab’adl, dan sunnah hai’ah shalat! Untuk
menjadikan shalat sempurna, maka kita harus mampu memadukan ketiganya.
Rukun Shalat Fardlu
1. Berdiri bagi orang yang mampu. Bagi kesulitan berdiri karena sakit atau
lemah fisiknya, maka diperbolehkan shalat dengan duduk. Berdiri
merupakan rukun awal shalat sebelum melakukan tabiratul ihram yang
disertai dengan niat shalat.
2. Takbiratul ihram atau membaca
Allahu Akbar dengan menghadap
kiblat. Caranya melakukannya
adalah mengangkat tangan sejajar
dengan dua daun telinga.Waktu
mengangkat tangan dilakukan
bersamaan dengan mengucapkan
takbir.
3. Berniat di dalam hati bersamaan dengan takbiratul ihram. Niat memiliki tiga
syarat yang harus dipenuhi: (1) Ada kehendak untuk melakukan sesuatu; (2)
Menjelaskan ibadah yang hendak dilakukan; dan (3) Menyertakan kata
fardlu dalam niatnya.
4. Membaca surah al-Fatihah secara lengkap dan bismillahirrahmanirrahim
sebagai bagian didalamnya.
5. Ruku’ yang berarti membungkukkan kepala
dan penggung bersamaan dengan memegang
kedua lutut
6. Thuma’ninah yaitu berdiam dalam ruku’
hingga seluruh anggota tubuh tenang selama kira-kira selesai membaca
tasbih.
7. Bangun dari ruku’ dan i’tidal. Artinya kembali pada keadaan sebelum ruku’,
baik shalat yang dilakukan dengan berdiri maupun duduk.
8. Thuma’nihah i’tidal. Berdiam diri sebelum melakukan sujud pertama hingga
seluruh anggota tubuh tenang selama kira-kira selesai membaca tasbih.
9. Dua sujud dalam setiap rekaat. Meletakkan sebagian dahi yang terbuka ke
tempat shalat
10. Thuma’nihah, yaitu berdiam diri sebelum melakukan duduk diantara dua
sujud hingga seluruh anggota tubuh tenang selama kira-kira selesai
membaca tasbih
11. Duduk diantara dua sujud dalam setiap rekaat.
12. Thuma’nihah, yaitu berdiam diri sebelum selama duduk diantara dua sujud
hingga seluruh anggota tubuh tenang selama kira-kira selesai membaca
tasbih.
13. Duduk untuk malaksanakan tasyahud akhir
14. Membaca tasyahud akhir. Do’a tasyahud yang dibaca adalah:
التَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ لِلهِ، اَلسَّلَامُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ، اَلسَّلَامُ عَلَيْنَا، وَعَلَى عِبَادِ اللهِ الصَّالِحِيْنَ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً رَسُولُ اللهِ
Artinya:
“Penghormatan penuh berkah dan shalawat yang baik hanya untuk Allah
Swt. Semoga keselamatan dan rahmat senantiasa tercurah kepadamu,
wahai Nabi. Dam semoga keselamatan itu juga tercurah atas kami dan
hamba-hamba Allah Swt yang shaleh. Abu bersaks bahwa tiada Tuhan
selain Allah dan Muhammad Saw adalah hamba sekaligus utusan-Nya”.
Setelah do’a tasayahud disusul dengan membaca shalawat sebagai berikut:
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ و بَارِكْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدُ مَجِيْدٌ
Artinya:
“Ya Allah Swt, anugerahilah keselamatan kepada Nabi Muhammad dan
Keluarganya, sebagai Engkau telah menyelamatkan Ibrahim dan
keluarganya. Ya Allah, berkahilah Muhammad dan keluarganya,
sebagaimana engkau memberkahi Ibrahim dan keluarganya,
sesungguhnya Engkau Maha Suci lagi Maha Pemberi yang tak terbatas”
15. Mengucapkan salam yang pertama
dan niat keluar dari shalat ketika
salam pertama.. Adapun ucapan
salam yaitu:
السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ
Artinya:
“Salam dan rahmat Allah Swt semoga tercurahkan bagi kalian semua”
16. Tertib yaitu melaksanakan rukun-rukun shalat sebagaimana ketentuan. Maka
tidak diperbolehkan melakukan sujud sebelum rukuk.
Perbedaan Pelaksanaan Rukun Antara Laki-Laki dan Perempuan
Dalam Ruku’ dan Sujud
Laki-laki
Merenggangkan antara siku dari
kedua lambungnya dan mengangkat
perut agar menjauh dari kedua paha.
Perempuan
Merapatkan bagian-bagian yang
direnggangkan. Perut menempel pada
kedua paha, dan ketika sujud dan ruku’
kedua lututnya saling menempel, begitu
juga kedua kakinya karena posisi ini
lebih menutup bagi perempuan.
Cara Membaca Bacaan Shalat
Laki-laki
Mengeraskan suara bacaannya pada
shalat-shalat jahriyah dan membaca
dengan suara rendah pada shalatshalat sirriyah.
Perempuan
Shalat yang dilakukan di sekitar lakilaki lain bukan mahram, dianjurkan
merendahkan suaranya.
Aurat
Laki-laki
Dalam shalat minimal harus
menutup anggota tubuh antara pusar
hingga kedua lutut
Perempuan
Seluruh anggota badan, kecuali wajah
dan dua telapak tangan
Nailah Jelita Husnul Walad
ReplyDeleteKelas 7A
Absen 30
M. Alif Aslam Alhaq
ReplyDeleteKelas : 7A
Absen : 26
Tsania Anggreni Khoirun Nisa
ReplyDeleteKelas 7B
Absen 37
Rafly Dwi Atmoko
ReplyDeleteKelas:7b
Abbsen:29
Nama :Nuke Juan El Saputri
ReplyDeleteKelas: 7B
Absen : 27
Muhammad Reygan Nathan
ReplyDeleteKelas 7B
Absen 23
Irsyad Maulana
ReplyDeleteKelas:7A
Absen:16
Adinda nirmalasari
ReplyDeleteKelas:7A
Absen:02
Viqar 'Ammar Zulfa Mulya
ReplyDeleteVIIA/39
Kinanthi Anggita Wulansari
ReplyDeleteKelas:7A
Absen:18
Kinanthi Anggita Wulansari
ReplyDeleteKelas:7A
Absen:18
La Ode Abdullah Syauqi Robbani kelas 7A No Absen 19
ReplyDeleteMuhammad Syahril Firmansyah
ReplyDeleteKelas:7B
Absen:24
Cahaya Putri Esa Aulia
ReplyDeleteKelas : 7B
Absen : 10
aura putri Maghfiroh
ReplyDeletekelas :7A
absen:08
Syailendra putra amanullah
ReplyDeleteKelas:7A
Absen:37
Sayu Sekar Rinonce
ReplyDeleteKelas : 7D
Absen : 36
Bilbina Qurota Ayunin
ReplyDeleteKelas 7 E
Absen 11
Naura Zalfa Kaharani
ReplyDeleteKelas:7E
Absen:34
Fidia Niken R.
ReplyDeleteKelas 7B
Absen 14
Talitha Zahra Rihadatul 'Aisy 7A/38
ReplyDeleteMelati putri maharani 7A absen 23
ReplyDeleteAchmad fahmi kemal mumtaz
ReplyDelete7A/01
Ima Febrina
ReplyDeleteKelas:7A
Absen:15
Santica Cahya Anjany
ReplyDeleteKelas:7a
Absen:36